Musim Terbaik ke Bromo dan Pesonanya di Setiap Waktu 🍃
🌤️ Musim Kemarau (Mei – September)

Inilah musim favorit wisatawan. Langit cerah, udara dingin kering, dan pemandangan gunung tampak jelas tanpa kabut tebal.
- Kelebihan: Sunrise paling bersih dan berwarna jingga keemasan. Padang pasir terlihat dramatis, cocok buat foto-foto dan prewedding.
- Vibes: Adventure & cinematic. Cocok untuk kamu yang ingin hasil foto epic dengan warna langit yang tajam.
Catatan: di musim ini suhu bisa turun sampai 5–10°C, jadi pastikan bawa jaket tebal ya!
🌧️ Musim Hujan (Oktober – Maret)

Banyak yang mengira musim hujan bukan waktu yang tepat — padahal justru sebaliknya, Bromo sedang penuh kehidupan.
- Kelebihan: Rumput savana berubah hijau, lembah-lembah segar, dan kabut tipis membuat suasana seperti negeri di atas awan.
- Vibes: Romantis dan mistis. Cocok buat kamu yang suka suasana tenang, kabut lembut, dan udara sejuk alami.
Justru di musim ini, peluang munculnya lautan awan lebih besar. Saat subuh, kamu bisa melihat awan mengalir lembut di bawah kaki Gunung Penanjakan — pemandangan langka yang bikin merinding.
🍂 Peralihan Musim (April & Oktober)

Ini waktu yang sering terlewat, padahal justru penuh kejutan. Cuaca mulai stabil tapi masih ada sisa kabut dan awan tipis.
- Kelebihan: Kombinasi unik antara langit cerah dan kabut tipis yang fotogenik. Biasanya juga lebih sepi pengunjung.
- Vibes: Calm & exclusive. Cocok buat kamu yang ingin menikmati Bromo lebih privat, tanpa banyak keramaian.
Kesimpulan
Bromo tidak pernah salah musim — yang ada, hanya vibes yang berbeda.
- Mau langit biru bersih dan sunrise sempurna? Datanglah saat kemarau.
- Mau suasana hijau dan lautan awan mistis? Musim hujan jawabannya.
- Mau tenang dan tidak ramai? Coba waktu peralihan.
Setiap musim di Bromo punya cerita sendiri. Tinggal kamu, mau datang untuk cerita yang mana? 💚
